banner 1477x739

Dua Senior Tersangka Penganiayaan Santri Gontor

JAWA TIMUR,RBK – Polres Ponorogo, Jawa Timur menetapkan dua orang tersangka penganiayaan terhadap AM (17), santri asal Palembang, Sumatera Selatan, hingga meninggal dunia.

AKBP Catur Cahyono Wibowo Kapolres Ponorogo saat konferensi pers, Senin (12/9/2022) mengungkapkan kedua tersangka adalah MFA dan IH yang merupakan eks santri di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, yang juga senior korban di lembaga pendidikan Islam tersebut.

Dia menyebut MFA,18 tahun, berasal Tanah Datar, Sumatera Barat; sementara IH, 17 tahun, asal Pangkal Pinang, Bangka Belitung. Mereka merupakan kakak kelas AM, santri kelas 5 yang meninggal dunia akibat penganiayaan tersebut.

Saat kejadian pada Senin, 22 Agustus 2022, keduanya masih tercatat sebagai santri PMDG. Pascaperistiwa tindak kekerasan, santri kelas 6 atau setara dengan kelas 3 SLTA itu telah dikeluarkan dari pesantren.

Tiga Korban

Catur mengatakan dalam kasus ini diketahui ada tiga korban. Satu diantara nya yakni berinisial AM (17) asal Palembang, Sumatera Selatan yang telah meninggal dunia. Sedangkan dua korban lain mengalami luka-luka.

Penetapan tersangka itu dilakukan setelah polisi melakukan serangkaian penyelidikan. Ini termasuk memintai keterangan 20 saksi, di antaranya, ustaz PMDG, santri, dokter Rumah Sakit Yasyfin Darussalam Gontor, petugas pemulasaraan, dan pihak keluarga korban.

Upaya penyelidikan lain yang telah dilakukan polisi adalah menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di PMDG 1 Ponorogo. Juga, melakukan prarekonstruksi dan mengautopsi jenazah yang telah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Sei Selayur, Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan.

Sedangkan barang bukti yang telah disita dalam peristiwa ini seperti, 2 kaus oblong, celana training, 1 unit becak, 2 patahan tongkat. Selain itu,1 minyak kayu putih, 1 gelas air mineral, 1 buah rekaman Clossed Circuit Television dari Rumah Sakit Yasyfin Darussalam Gontor.

“Dalam menangani kasus ini, kami di-back up full oleh Ditreskrimum (Direktorat Reserse Kriminal Umum) Polda Jatim,” ujar kapolres.

error: Content is protected !!